The future belongs to those who
believe in the beauty of their dreams -
Eleanor Roosevelt
Minggu lalu beberapa orang kawan
dari sebuah bank nasional ternama mengajak saya makan siang sambil
mendiskusikan detil acara yang akan mereka laksanakan, di mana saya
adalah pembicara di acara tersebut. Saat menunggu makanan kawan saya, yang
kebetulan adalah seorang Area Manager, bertanya, ?Pak Adi apa bisa memberikan
seminar
motivasi ??. ?Maksudnya ??, saya balik bertanya. ?Kami pernah mengundang pembicara untuk memberikan motivasi bagi staff kami. Apa Bapak juga bisa memberikan seminar motivasi untuk membangkitkan semangat staff ??, tanyanya lagi. Sebelum menjawab pertanyaan kawan saya ini, saya bertanya, ?Apa yang Ibu harapkan dari seminar motivasi ?? ?Kami ingin semangat kerja staff kami meningkat. Namun selama ini motivasi yang mucul setelah mengikuti seminar tidak bisa bertahan lama. Paling lama satu-dua hari. Setelah itu semangat kerja kembali ke keadaan semula seperti saat sebelum mengikuti seminar. Saya sendiri sudah sangat sering menghadiri berbagai seminar motivasi. Biasanya kalau saat seminar, motivasi saya akan sangat tinggi. Tapi satu dua hari setelah seminar, motivasi saya gembos seperti balon kehabisan udara. Mengapa bisa begini ya Pak ??, kejar kawan saya dengan penasaran.
motivasi ??. ?Maksudnya ??, saya balik bertanya. ?Kami pernah mengundang pembicara untuk memberikan motivasi bagi staff kami. Apa Bapak juga bisa memberikan seminar motivasi untuk membangkitkan semangat staff ??, tanyanya lagi. Sebelum menjawab pertanyaan kawan saya ini, saya bertanya, ?Apa yang Ibu harapkan dari seminar motivasi ?? ?Kami ingin semangat kerja staff kami meningkat. Namun selama ini motivasi yang mucul setelah mengikuti seminar tidak bisa bertahan lama. Paling lama satu-dua hari. Setelah itu semangat kerja kembali ke keadaan semula seperti saat sebelum mengikuti seminar. Saya sendiri sudah sangat sering menghadiri berbagai seminar motivasi. Biasanya kalau saat seminar, motivasi saya akan sangat tinggi. Tapi satu dua hari setelah seminar, motivasi saya gembos seperti balon kehabisan udara. Mengapa bisa begini ya Pak ??, kejar kawan saya dengan penasaran.
Pernahkah anda mengalami seperti
yang diceritakan kawan saya ini ? Saya sendiri telah mengalaminya. Kesulitan
yang selalu ditemui setiap peserta seminar motivasi adalah motivasi yang mereka
dapatkan di seminar tidak bisa bertahan lama. Mengapa ini terjadi ? Apakah ada
cara untuk bisa mempertahankan motivasi ? Kalau ada, bagaimana caranya?
Saya mulai aktif menghadiri berbagai
seminar motivasi sejak tahun 1994. Saya membaca sangat banyak buku motivasi,
mendengarkan ratusan kaset seminar motivasi, dan bahkan sampai beberapa kali
mengikuti seminar motivasi yang lamanya 2 hari, di luar negeri, yang dihadiri
lebih dari 35.000 (tiga puluh lima ribu) orang dalam satu stadion. Saat di
seminar biasanya saya membuat ?keputusan besar? untuk sukses, untuk berubah,
untuk ini, untuk itu, dan masih banyak ?keputusan besar? yang lain. Namun apa
yang terjadi setelah itu ? Semangat yang begitu menggebu-gebu dengan cepat
hilang tak berbekas dan saya kembali seperti diri saya sebelum menghadiri
seminar motivasi itu.
Pertanyaannya sekarang adalah,
?Apakah pembicara motivasinya tidak mampu memotivasi audiensnya ??. Wah, kalau
soal memotivasi, mereka sungguh luar biasa. Saya katakan ?mereka? karena yang
berbicara di seminar motivasi selama 2 hari itu adalah para pembicara kaliber
internasional. Mereka adalah figur sukses yang menjadi contoh bagi banyak
orang. Mereka telah berhasil mengubah hidup mereka dari orang biasa menjadi
luar biasa. Mereka sukses secara finansial dengan income 6 digit, dan ini dalam
dollar Amerika bukan rupiah.
Mereka banyak membantu orang lain, keluarganya bahagia, kondisi mental dan fisik sangat prima. Mereka adalah orang yang walk the talk. Bukan sekedar talk the talk seperti kebanyakan orang. Namun mengapa motivasi saya masih tetap seperti yo-yo ? Sebentar naik, sebentar turun ? Padahal saya sudah dimotivasi oleh pembicara yang sangat luar biasa ?
Mereka banyak membantu orang lain, keluarganya bahagia, kondisi mental dan fisik sangat prima. Mereka adalah orang yang walk the talk. Bukan sekedar talk the talk seperti kebanyakan orang. Namun mengapa motivasi saya masih tetap seperti yo-yo ? Sebentar naik, sebentar turun ? Padahal saya sudah dimotivasi oleh pembicara yang sangat luar biasa ?
Cukup lama saya mencari jawaban atas
pertanyaan ini. Dalam upaya mencari jawaban atas pertanyaan ini saya terus
menghadiri berbagai seminar motivasi. Saya membandingkan style pembicara satu
dengan pembicara lainnya. Saya mengajak diskusi dan bertukar pikiran dengan
sesama peserta seminar. Diakui oleh peserta seminar, ada pembicara yang sangat
bagus memotivasi audiens sehingga motivasi bisa bertahan lama. Ada yang
motivasinya hanya bisa bertahan satu atau dua hari. Dari perbandingan yang saya
lakukan saya mendapatkan satu pola yang konsisten. Pembicara motivasi yang
mampu memotivasi audiens dengan baik, sehingga audiens tetap bersemangat untuk
waktu yang lama, mempunyai kelebihan tersendiri. Meskipun demikian, motivasi
ini tidak dapat bertahan seterusnya. Cepat atau lambat, seperti yang telah saya
alami, motivasi ini akan berkurang dan akhirnya habis... bis.... seperti balon
yang kehabisan udara.
Apa sebabnya ? Motivasi yang didapat
saat mengikuti seminar adalah motivasi yang berasal dari luar atau motivasi
ekstrinsik. Motivasi jenis ini tidak bisa bertahan lama. Untuk berubah dan
mencapai sukses kita harus mempunyai motivasi yang tumbuh dari dalam
(intrinsik). Pembicara motivasi yang lihay adalah pembicara yang mampu
menimbulkan motivasi intrinsik dalam diri audiensnya dan mengajarkan cara
mempertahankan motivasi itu, setelah audiens pulang ke rumah dan menjalani
kehidupan sehari-hari yang penuh tantangan. Jika audiens tidak diajarkan cara
memelihara dan mempertahankan motivasinya maka motivasi itu pasti gembos dengan
sendirinya.
Motivasi ekstrinsik adalah motivasi
yang datang dari luar dan bersifat sementara. Motivasi eksternal membuat kita
sangat bersemangat, pada saat di seminar, namun tidak bisa membuat semangat itu
bertahan lama. Motivasi eksternal dapat mempengaruhi kita untuk melakukan
perubahan namun tidak bisa membuat perubahan bagi kita.
Mungkin anda akan bertanya, ?Mengapa
motivasi yang berasal dari luar tidak dapat bertahan lama ??. Ini semua
berhubungan dengan program pikiran. Motivasi eksternal membuat kita berpikir,
dan ini adalah kerja pikiran sadar, bahwa kita dapat melakukan apa saja untuk
mencapai semua impian hidup kita. Kita tentu ingin percaya bahwa kita bisa
mencapai goal kita. Namun program pikiran, yang mempengaruhi 90% kemampuan
berpikir kita, berkata lain, ?Ah.... goal itu nggak masuk akal. Saya nggak
mungkin bisa mencapainya. Saya sudah gagal berulang kali. Latar belakang saya
berbeda dengan si pembicara. Saya punya banyak masalah dan hambatan. Saya nggak
bisa ini.... nggak bisa itu... Tentu saya akan sangat sulit berhasil?
Kembali saya ulangi pertanyaan,
?Mengapa motivasi yang berasal dari luar tidak dapat bertahan lama ?? Karena
motivasi eksternal hanya mampu membuat perubahan yang bersifat sementara. Motivasi
eksternal bekerja tidak sejalan dengan prinsip kerja otak dan pikiran
bawah sadar.
Lalu, bagaimana caranya untuk bisa
menghasilkan perubahan yang permanen ? Inilah rahasianya. Empowerment atau
peningkatan diri bukanlah hasil dari proses kerja pikiran sadar.
Empowerment adalah suatu pengalaman pribadi yang kita alami karena
pikiran bawah sadar berhasil mencapai goal dan kemudian pengalaman ini naik ke
level pikiran sadar dalam bentuk perasaan ?in control? terhadap hidup kita.
Kita bisa ?mencoba? untuk merasa
berubah. Kita bisa menggunakan kekuatan kehendak (will power) kita. Kita bisa
datang ke berbagai seminar, membaca berbagai buku, mendengarkan kaset-kaset
motivasi, dan setelah itu, untuk beberapa saat, kita merasa lebih mampu
mengendalikan diri dan lebih fokus. Meskipun demikian kita tetap tidak bisa
berubah atau mengalami empowerment bila tidak mendapat dukungan pikiran bawah
sadar kita.
Inti perubahan adalah kita harus mengganti program-program negatip yang ada di pikiran bawah sadar kita dengan program yang positip. Saat kita termotivasi untuk berubah kita memutuskan untuk meng-uninstall program negatip. Namun kita tidak diajarkan, di seminar motivasi itu, bagaimana cara untuk meng-install program positip.
Mengapa kita perlu mengganti program
negatip dengan yang positip ? Karena program mental yang ada di pikiran bawah
sadar adalah program lama ? program yang akan menolak setiap informasi yang
tidak sejalan dengan informasi yang telah tersimpan sebelumnya. Sesuai dengan
cara kerja pikiran, semakin lama suatu program ?menetap? di pikiran bawah sadar
maka semakin kuat program itu. Salah satu hukum penting yang berhubungan dengan
pikiran yaitu bila terjadi konflik antara pikiran sadar dan pikiran bawah sadar
maka yang menang adalah pikiran bawah sadar.
Satu hal yang luar biasa mengenai
program ini adalah bahwa setiap program bertindak seperti mahluk hidup yang
mempunyai kehidupan sendiri. Saat kita akan mengganti program lama dengan yang
baru, program lama ini akan melawan dengan segala cara untuk bisa bertahan
?hidup?. Itulah sebabnya mengapa orang biasanya sulit untuk melakukan
perubahan.
Seorang pakar di bidang pikiran,
yang bukunya baru-baru ini saya baca, malah mengatakan bahwa pikiran bawah
sadar bekerja mirip dengan suatu jaringan komputer (network) yang terdiri dari
sangat banyak komputer (baca: proses berpikir/program). Setiap komputer ini ada
yang saling berbagai resource dan ada yang menutup diri tidak mau berbagi
resource. Setiap komputer ini saling mempengaruhi.
Satu kisah menarik saya alami saat
saya membantu seorang kawan memprogram ulang pikirannya. Selang beberapa saat,
saya didatangi kawan saya ini dan sambil menangis ia berkata, ?Pak, saya merasa
diri saya saat ini bukanlah diri saya yang sesungguhnya. Namun di sisi lain
saya merasakan ada sesuatu yang baru dalam diri saya. Seakan-akan ada dua
bagian dalam diri saya yang saling tarik ulur, saling bertempur. Ada apa yang
dengan diri saya ??. Saya lalu menjelaskan bahwa ini adalah sesuatu yang
normal. Saya pernah mengalami keadaan ini. Kawan saya yang lain juga
pernah. Saya kemudian meminta ia meneruskan programming-nya. Jika ia terus
bertahan dengan program barunya maka program ini akan semakin kuat dan akhirnya
akan mengalahkan pengaruh program yang lama. Seminggu kemudian ia memberikan
laporan bahwa ia sudah merasa jauh lebih baik dan program barunya yang menang.
Komputer Mental
Setelah membaca sejauh ini saya yakin anda pasti akan bertanya, ?Bagaimana melakukan pemrograman ulang pikiran bawah sadar ??. Sebenarnya mudah. Caranya sama dengan, namun sudah tentu tidak sesederhana, memprogram ulang komputer.
Setelah membaca sejauh ini saya yakin anda pasti akan bertanya, ?Bagaimana melakukan pemrograman ulang pikiran bawah sadar ??. Sebenarnya mudah. Caranya sama dengan, namun sudah tentu tidak sesederhana, memprogram ulang komputer.
Sebuah komputer menerima input dan
mengeluarkan output. Untuk mengubah output, kita mesti mengubah input atau
mengubah program. Prinsip ini berlaku untuk pikiran bawah sadar. Kalau kita
hanya mengubah input maka kualitas output dibatasi oleh program yang digunakan.
Jika programnya buruk maka meskipun input diubah maka output tetap tidak bisa
maksimal. Saat kita mencoba mengubah suatu pola perilaku atau cara berpikir
dengan hanya mengubah input tanpa mengubah program yang ada di bawah sadar maka
cepat atau lambat program lama ini akan memicu ulang pola perilaku dan cara
berpikir yang lama. Dalam hidup, sering kali lebih mudah bagi kita untuk
mengubah program dari pada mengubah input secara permanen.
Ada lima cara untuk masuk ke pikiran
bawah sadar yaitu repetisi, identifikasi kelompok/keluarga, informasi yang
disampaikan oleh figur yang dipandang mempunyai otoritas, emosi yang intens,
dan hipnosis. Kita bisa menggunakan satu cara saja atau kombinasi dari beberapa
cara sekaligus. Begitu kita dapat masuk ke pikiran bawah sadar maka akan
sangat mudah untuk melakukan perubahan atau modifikasi program.
Pemrograman ulang bawah sadar ada
banyak cara. Yang pertama adalah dengan mengubah self-talk kita (untuk
self-talk, saya akan bahas di artikel tersendiri). Cara lain adalah dengan
visualisasi kreatif, kisah sukses, simbol sukses, dan self-hypnosis. Yang lebih
rumit adalah dengan bantuan seorang hipnoterapis yang berpengalaman. Khusus
untuk hipnoterapi saya sarankan agar anda mencari orang yang benar-benar
kompeten agar jangan sampai terjadi kesalahan prosedur terapi.
ConversionConversion EmoticonEmoticon