Teori fungsionalisme struktural muncul dan menjadi bagian dari analisis sosiologis sekitar tahun 1940-an. Yang melatar belakangi teori ini muncul akibat dari adanya konflik-konflik sosial, misalnya peperangan, ketidaksamaan sosial, perbedaan ras, dan kemiskinan. Dari permasalahan-permasalahan tersebut banyak para ahli sosiologi berusaha menyelesaikan berbagai permasalahan sosial agar masyarakat tetap dalam keseimbangan sosial.
A.
Tokoh
dan Riwayat
1.
Emile Durkheim
Lahir
|
|
Meninggal
|
|
Kewarganegaraan
|
French
|
Kebangsaan
|
French
|
Bidang
|
Philosophy, Sociology, Anthropology,
Religious Studies
|
Institusi
|
2. Robert
K. Merton
Born
|
|
Died
|
|
Occupation
|
Sociologist
|
Known for
|
Advancements in the field of sociology
|
Spouse(s)
|
Harriet Zuckerman, Suzanne Carhart
|
Children
|
3. Talcott Parsons
Lahir
|
|
Meninggal
|
|
Tempat tinggal
|
4. Hebert
Spencer
Lahir
|
|
Meninggal
|
Hebert Spencer adalah
seorang filsuf Inggris dan seorang pemikir teori liberal
klasik terkemuka.
Fungsionalisme
struktural adalah sebuah sudut pandang luas dalam sosiologi dan antropologi
yang berupaya menafsirkan masyarakat sebagai sebuah struktur dengan
bagian-bagian yang saling berhubungan. Fungsionalisme menafsirkan masyarakat
secara keseluruhan dalam hal fungsi dari elemen-elemen konstituennya; terutama
norma, adat, tradisi dan institusi.
Durkheim mengungkapkan
bahwa masyarakat adalah sebuah kesatuan dimana di dalamnya terdapat bagian –
bagian yang dibedakan. Bagian-bagian dari sistem tersebut mempunyai fungsi
masing – masing yang membuat sistem menjadi seimbang.
Selain
dari Durkheim, teori struktural fungsional ini juga dipengaruhi oleh pemikiran
Max Weber. Secara umum, dua aspek dari studi Weber yang mempunyai pengaruh kuat
adalah Visi substantif mengenai tindakan sosial dan Strateginya dalam
menganalisis struktur sosial. Pemikiran
Weber mengenai tindakan sosial ini berguna dalam perkembangan pemikiran Parsons
dalam menjelaskan mengenai tindakan aktor dalam menginterpretasikan keadaan.
Menurut
Merton, anomie tidak akan muncul
sejauh masyarakkat menyediakan sarana kelembagaan untuk mencapai tujuan-tujuan
kultur tersebut. Dari berbagai
penjabaran yang ada Pemahaman Merton membawa pada tantangan untuk
mengkonfirmasi segala pemikiran yang telah ada. Hal ini terbukti dengan
munculnya fungsionalisme gaya baru yang lebih jauh berbeda dengan apa yang
pemikiran Merton. Inilah bukti kedinamisan ilmu pengetahuan, tak pelak dalam
struktural fungsionalisme.
Bagi
Talcott Parsons,
"fungsionalisme struktural" mendeskripsikan suatu tahap tertentu
dalam pengembangan metodologis ilmu sosial, bukan sebuah mazhab pemikiran.
Herbert Spencer
menampilkan bagian-bagian masyarakat ini sebagai "organ" yang bekerja
demi berfungsinya seluruh "badan" secara wajar. Dalam arti paling
mendasar, istilah ini menekankan "upaya untuk menghubungkan, sebisa
mungkin, dengan setiap fitur, adat, atau praktik, dampaknya terhadap
berfungsinya suatu sistem yang stabil dan kohesif."
ConversionConversion EmoticonEmoticon