Pengetian dan Fungsi Manajemen Kurikulum

Hasil gambar untuk kurikulum
A.    Pengetian
Manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengelola. Pengelolaan dilakukan melalui proses dan dikelola berdasarkan urutan dan fungsi-fungsi manajemen itu sendiri. Manajemen adalah melakukan pengelolaan sumber daya yang dimiliki oleh sekolah atau organisasi yang diantaranya adalah manusia, uang, metode,  material, mesin dan pemasaran yang dilakukan dengan sistematis dalam suatu proses.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Menurut Saylor, Alexander, dan Lewis (1974) Kurikulum merupakan segala upaya sekolah untuk memengaruhi siswa agar dapat belajar, baik dalam ruangan kelas maupun di luar sekolah. Sementara itu, Harold B. Alberty (1965) memandang kurikulum sebagai semua kegiatan yang diberikan kepada siswa di bawah tanggung
jawab sekolah
B.     Fungsi Manajemen Kurikulum
Perubahan kehidupan budaya di Indonesia menurut perubahan pandangan pendidikan nasional semula peran pemerintah menjadi peran masyarakat. Pandangan tersebut akan berpengaruh terhadap susunan kurikulum khusunya pada kegiatan berkenan dengan fungsi-fungsi manajemen kurikulum dapat sebagai berikut :
1.      Mengelola perencangan (desain) kurikulum
Pemerintah pusat merumuskan kurikulum standar bersifat nasinal yang berfungsi sebagai bahan untuk mengembangankan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan atau sekolah. Berkaitan dangan hal tersebut pihak sekolah atau daerah bertugas mengembangan kurikulum sesuai dengan kondisi dan kebutuhan sekolah tersebut. Dari pada itu kurikulum di kembangakan secara efektif, efisien, dan relevan.
2.      Mengelola implementasi kurikulum
Implentasi kurikulum dalam bentuk kegiatan pembelanjaran yang di laksanakan harus berdasarkan kepada desain dan rencana pembelajaran yang telah di tetapkan. Berdasarkan kurikulum di tentukan oleh implentasi kurikulum. Sering terjadi pelaksaan kurikulum(pembelajaran) tidak sesuai dengan pembelajaran, sehingga mengakibatkan ketidak capaiakan yang telah di tetapkan. Seperti belajar mengetahui, belajar melakukan, belajar menjadi diri sendiri, dan belajar hidup dalam kebersamaan. Oleh karena itu, implementasi kurikulum harus di kelola secara fleksibel, efektif, dan efisien.
3.      Mengelola pelaksanaan evaluasi kurikulum
Kegiatan evaluasi harus di lakukan secara sistematik,sistematis, dan komprehensif yang mengacu pada visi, misi dan tujuan pembelajaran. Hasil pelaksaan kurikulum dapat di tentukan oleh kegiatan evaluasi kurikulum. Kegiatan merumuskan kisi – kisi intrumen dan melaksanakan evalusai pemebelajaran harus di kelola secara baik dan benar. Salah satu pengaruh dari kebijakan sekolah yang terkait dangan evaluasi pembelajaran di antaranya guru perlu merumuskan kisi – kisi, membuat intrumen dan melaksanaan evaluasi pemebajaran. Oleh karena itu, setiap guru harus memiliki kemampuan tersebut secara optimal.
4.      Mengelola perumusan penetapan kriteria dan pelaksanaan kenaikan kelas/kelulusan.
Kriteria kenaikan kelas harus di pahami betul oleh kapala sekolah maupun guru, sehingga tidak terjadi keselahan dalam mengambil suatu keputusan yang keliru. Kegiatan ini merupakan lanjutan dari kegiatan evaluasi pembelajaran yang perlu di lakukan secara objektif, integritas dan komperhensif.
5.      Mengelola pembangunan bahan ajar, media, dan sumber belajar
Bahan ajar yang di pelajari siswa sebaiknya tidak hanya berdasarkan pada buku teks pelajaran saja, melaikan perlu pengembangan bahan ajar melalui media dan seumber belajar yang sesuai dengan topik bahasan. Demikian pula, keterlibatan masyarakat sekelilingnya harus mulai di kembangan secara strategis supaya menghasilkan kemampuan siswa yang integritas dengan lingkungan. Di samping itu, kurikulum pendidikan masih memberikan alokasi waktu untuk mengembangankan kurikulum bermuatan lokal yang di sesuaikan dengan kebutuhan kemampuan dan kondisi daerah maupun sekolah yang bersangkutan.
6.      Mengelola pengembangan ekstrakurikuler dan ko-kurikuler
Keberhasilan suatu kurikulum akan optimal apabila di dukung oleh kegiatan ekstrakurikuler dan ko-kurikuler dan di kelola secara efektif dan profesional. Kegiatan ini sering terabaikan, karena pihak sekolah merasa bahwa kegiatan ini bukan prioritas utama program sekolah. Padahal hasil kegiatan ini dapat lebih mengoptimalkan kemampuan siswa/peserta didik sesuai dengan bakat dan minat yang di miliknya. Oleh karena itu, kegiatan ini perlu do kelola secara komprehensif dan terpadu dengan kegiatan intrakurikuler.
7.      Mengelola penerapan ujucoba atau nerintis pembelajaran yang di rintis pemerintah pusat.

Beberapa model kurikulum dan pembelajaran yang di ujicobakan dan diritis oleh pihak pemerintah di terpakan pada sekolah-sekolah tertentu yang diangap representatid. Salah satu model pembelajaran, penerapan model kurikulum harus di kelola sebagai mana mestinya.
Previous
Next Post »